Fitnah terus bertambah variasinya, dan berubah bentuknya, sesuai zamannya.
Di zaman kita ini, fitnah ada banyak.
Lā ẖaula walā quwwata illā billāh.
Fitnah bisa berupa: (1) Fitnah Syubhat dalam akidah,
dan (2) Fitnah Syahwat
dalam urusan dunia dan kesenangannya, serta masalah perilaku dan moral.
Ini syahwat.
Jadi, fitnah ada dua jenis:
PERTAMA:
Fitnah Syubhat—kita berlindung kepada Allah dari tersebarnya fitnah ini.
KEDUA:
Fitnah Syahwat.
Sebagian orang berjalan mengikuti hawa nafsunya;
dengan berzina, mencuri, atau meminum minuman keras.
Syahwat dipertontonkan, dipopulerkan,
dan dimudahkan cara mendapatkannya, sehingga manusia terjatuh dalam fitnah itu.
Sementara itu, sebagian orang dijaga oleh Allah, sehingga teguh di atas agamanya,
dan sabar di atas agamanya, dan tidak berpaling mengikuti syahwatnya,
karena dia tahu nikmatnya syahwat hanya sementara, namun siksanya akan terus ada.
Dia juga tahu bahwa ketaatan, walaupun menimbulkan kesulitan dan kelelahan untuk sementara waktu,
namun mendatangkan kesudahan yang baik.
Sehingga dia teguh di atas agamanya dan akhlaknya yang terpuji,
serta teguh di jalan-Nya yang lurus, sehingga dia mendapatkan kesudahan yang baik.
====
الْفِتَنُ تَتَنَوَّعُ وتَتَجَدَّدُ فِي كُلِّ زَمَانٍ بِحَسَبِهِ
فِي زَمَانِنَا هَذَا الْفِتَنُ كَثِيرَةٌ
وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
وَالْفِتَنُ فِتَنُ الشُّبُهَاتِ فِي الْعَقِيدَةِ
وَ فِتَنُ الشَّهَوَاتِ
فِي الدُّنْيَا وَمَلَذَّاتِهَا وَفِي السُّلُوكِ وَالْأَخْلَاقِ
شَهَوَاتٌ
فَالْفِتَنُ عَلَى قِسْمَيْنِ
فِتَنُ الشُّبُهَاتِ وَالْعِيَاذُ بِالله أَنْ يُشِعَّ
وَالثَّانِي فِتَنُ الشَّهَوَاتِ
بَعْضُ النَّاسِ يَمْشِي مَعَ شَهَوَاتِهِ
مِنَ الزِّنَا وَالسَّرِقَةِ وَ شُرْبِ الْخَمْرِ
وَتُعْرَضُ عَلَيْهِ الشَّهَوَاتُ وَتُرَوَّجُ
وَيُيَسَّرُ الْحُصُولُ عَلَيْهَا فَيَنْفَتِنُ فِيهَا
بَيْنَمَا بَعْضُ النَّاسِ يَعْصِمُهُ اللهُ وَيَثْبُتُ عَلَى دِينِهِ
وَيَصْبِرُ عَلَى دِينِهِ وَلَا يَلْتَفِتُ إِلَى شَهَوَاتٍ
لِعِلْمِهِ أَنَّهَا زَائِلَةٌ وَأَنَّ عَذَابَهَا بَاقٍ
وَأَنَّ الطَّاعَاتِ وَإِنْ حَصَلَ عَلَيْهِ مَشَقَّةٌ وَتَعَبٌ مُؤَقَّتًا
إِلَّا أَنَّ عَقِيبَتَهَا حَمِيدَةٌ
فَيَثْبُتُ عَلَى دِينِهِ وَعَلَى أَخْلَاقِهِ طَيِّبَةٍ
وَعَلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيمِ تَكُونُ الْعَقِيبَةُ لَهُ نَعَمْ